Gambar1. Pengabmas IPAH dan Hidroponik sistem kapiler
Dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) bersama Masyarakat RT 004 dan RW 009, Kelurahan Batu IX, Kota Tanjungpinang, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui Program Kampung Iklim (Proklim). Kegiatan ini menghadirkan inovasi Pemanen Air Hujan (PAH) dan hidroponik sistem kapiler sebagai solusi menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya krisis air dan keterbatasan lahan pangan di wilayah pesisir.
Dosen Poltekkes Dorong Inovasi Lingkungan
Tim dosen berasal dari dosen Prodi Sanitasi dan Prodi Kebidanan. Tim Pengabmas diketuai oleh Dr. Indra Martias, SKM, MPH dengan anggota Rinaldi Daswito, SKM, MPH, Luh Pitriyanti, SKM, M.Kes, Vina Jayanti, MKM. Kegiatan ini diawali dengan advokasi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang sebagai koordinator Proklim. Setelah melalui proses verifikasi lapangan, RW 009 Batu IX ditetapkan sebagai lokasi kegiatan dengan pertimbangan kesiapan warga serta dukungan pemerintah setempat.
Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Keluarga
Air yang tertampung melalui PAH kemudian digunakan untuk mengairi instalasi hidroponik sistem kapiler. Tanaman sayuran seperti kangkung, sawi, dan selada mulai ditanam sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Selain itu, hasil panen hidroponik berpotensi mendukung ekonomi rumah tangga warga karena dapat dijual ke lingkungan sekitar. “Kami merasa terbantu dengan adanya hidroponik ini. Selain menambah asupan sayur, kami juga bisa memanfaatkan untuk usaha kecil-kecilan,” ungkap salah satu warga RW 009.
Kolaborasi Multi-Pihak
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat dukungan penuh dari DLH Kota Tanjungpinang, pihak kelurahan, serta kelompok Proklim setempat. Gotong royong menjadi kunci dalam pembangunan instalasi, sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap program.
DLH Kota Tanjungpinang sendiri saat ini membina 41 lokasi Proklim di 18 kelurahan, dan keberhasilan di RW 009 Batu IX diharapkan bisa direplikasi ke lokasi lain.
Langkah Nyata dari Kampus untuk Negeri
Kehadiran dosen Poltekkes dalam kegiatan ini menunjukkan peran perguruan tinggi bukan hanya di bidang pendidikan, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan pendekatan partisipatif, kegiatan ini diharapkan berlanjut dan menjadi salah satu contoh implementasi nyata adaptasi perubahan iklim di tingkat lokal.